• Aug 02, 2024
• admin desa duman

Di Desa Duman, keberadaan dodol ketan buatan Bu Sari semakin menarik perhatian masyarakat setempat dan luar daerah. Dodol ketan khas tersebut bukan hanya memikat dengan rasanya yang lezat, tetapi juga karena diproduksi secara tradisional dengan bahan-bahan alami dari petani lokal.
Sebuah dodol ketan yang dihargai sebesar 1.000 ribu rupiah sedang mencuri perhatian di kalangan pecinta kuliner di Indonesia. Produk mewah ini tidak hanya menjanjikan rasa yang istimewa, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang eksklusif bagi para penikmatnya.
Menurut produsen dodol ketan ini, harga yang tinggi tercermin dari bahan baku yang digunakan, seperti ketan premium, gula alami, serta bumbu-bumbu pilihan yang tidak dapat ditemui di produk dodol biasa. "Kami berkomitmen untuk menyajikan dodol ketan dengan kualitas terbaik untuk pelanggan kami yang menghargai keistimewaan dan keunikan," ujar sang produsen.
Bu Sari, pengusaha lokal yang memulai usaha ini beberapa tahun lalu, mengungkapkan bahwa keberhasilan dodol ketannya tidak lepas dari komitmen untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas dan proses pembuatan yang mempertahankan cita rasa autentik. "Kami menggunakan ketan lokal dan bahan-bahan alami lainnya tanpa bahan pengawet atau pewarna buatan," ujar Bu Sari dengan antusias.

Dodol ketan Bu Sari telah dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa yang kaya akan cita rasa ketan yang khas. Produknya tersedia dalam berbagai varian seperti dodol ketan original dan wajik .
Dalam beberapa tahun terakhir, dodol ketan Bu Sari berhasil menembus pasar lebih luas dengan bantuan promosi dari pemerintah daerah dan dukungan dari komunitas lokal. "Kami terbantu dengan program pelatihan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran," tambah Bu Sari.

Dengan peningkatan popularitasnya, Bu Sari berharap dapat terus mengembangkan UMKM dodol ketan khas Duman Desa ini untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Dodol ketan Bu Sari tidak hanya menjadi sebuah produk, tetapi juga sebuah simbol keuletan dan keberanian untuk mengembangkan potensi lokal dalam pasar yang semakin kompetitif.

 

KKP DUMAN 2024