BANYAK DIMINATI ! RUJAK DI DESA DUMAN LARIS MANIS SETIAP HARI

  • Oct 04, 2023
  • admin desa duman

Duman (Senin, 02 Oktober 2023) - Ragam kuliner yang dimiliki setiap daerah tentunya  memiliki cita rasa yang berbeda bahkan setiap daerah memiliki kekhasan senndiri, mulai dari cara penyajian, rasa, lokasi dan nama kuliner itu sendiri. Bagi pecinta kuliner dan penikmat rujak buah, rasanya kurang lengkap jika belum cobain rujak buah yang ada di Desa Duman Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

Ibu Huriani atau sering disapa dengan sapaan inaq Uri merupakan pelaku UMKM yang ada di Desa Duman yang memiliki usaha Rujak yang sangat populer. Inaq Uri menggeluti usaha rujak sejak tahun 1998 hingga sampai saat ini, terhitung sudah mencapai 25 tahun lamanya. Mengawali usahanya inaq Uri menjual dua jenis makanan yaitu rujak buah dan plecing terasi khas lombok, kemudian kembali menambahkan jenis makanan pecel ditahun 2013.

Penjualannya di buka dari pukul 9 pagi dan di tutup pada pukul 2 siang, dalam sehari penjualan inaq Uri bisa habis terjual sebanyak 400 bungkus. Pembeli rujak Inaq Uri tidak hanya dari masyarakat berdomisili Desa Duman tetapi juga dari luar Kecamatan Lingsar. Inaq Uri mengungkapkan bahwasanya ia sudah memiliki banyak sekali pelanggan, baik pelanggan yang ada di sekitar Duman maupun yang di luar Daerah bahkan sekolah dan instansi perkantoran banyak yang sudah mengenal rujak dan pecel inaq Uri. Tidak hanya itu, penjualannya juga biasanya di pesan untuk yasinan, kegiatan senam, Pemesanan di pesan H-2 sebelum kegiatan. Tidak sedikit orang-orang membeli langsung memberikan testimoni bahwa rujak yang dijual sangatlah enak, terbukti hingga saat ini penjualannya tidak pernah sepi dan selalu di datangi oleh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat.

Setiap usaha tentunya akan menemukan hambatan-hambatan di dalamnya, tentu dibalik suksesnya UMKM ini Inaq Uri juga menghadapi hambatan. Namun ia mengakui hambatan yang di hadapi setelah berjualan selama puluhan tahun ini hanyalah ketika listrik mati. Jika pelaku usaha lain mengeluh dengan peningkatan harga olahan di pasar, akan tetapi inaq Uri memiliki strategi tersendiri dan tidak akan menaikkan harga. Harga jual rujak buah, pecel atau plecing yang dijual  dengan tarif yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp. 5.000/bungkus.

Puluhan tahun menggeluti usaha ini inaq Uri sangat santai dan menikmati apa yang sudah di jalananinya, " Intinya jangan mengeluh, apapun alasannya sembako mahal atau murah tidak perlu mengeluh jalanin saja" ungkap Inaq Uri yang di temui oleh mahasiswa PKL.

Ketekunan keberhasilan yang dicapai oleh inaq Uri patut ditiru oleh para UMKM yang baru merintis usaha. Dengan harga yang murah mampu membuktikan kepada konsumen bahwa rasanya juga sangat mahal.